Tulisan Iklan Dan
Gambar Yang Melanggar Kode Etis:
Banyak sekali iklan di
Indonesia yang melanggar etika periklanan baik iklan media cetak maupun
elektronik. Berikut ini beberapa contoh iklan yang tidak etis dan melanggar
etika periklanan, yaitu
- Iklan Provider XL (Menggunakan Kata TERMURAH)
Analisis:
Seharusnya iklan ini
tidak menggunakan kata TERMURAH, karena kata-kata yang berawalan “Ter,
Paling, nomer satu, top” ini melanggar tata karna isi iklan dalam bentuk bahasa
dan bisa berpreseden fitnah terhadap produk yang lain.
Selain itu pada iklan
XL ini mereka memakai kata “GRATIS” yang berkonotasi tanpa bayar, karena kata
gratis tersebut ternyata menipu konsumen karenaternyata konsumen harus membayar
biaya-biaya yang lain.
2. Iklan Shampo Clear (Memakai
Kata No. 1)
Analisis:
Iklan ini pernah
ditemukan di beberapa jalan protokol pada beberapa waktu yang lalu. Iklan
ini tidak etis dan melanggar tatakrama periklanan karena memakai kata NO.
1, dalam Tata krama isi iklan, kata NO.1 melanggar aturan “bahasa” karena
produk yang lain dianggap no 2 dan sterusnya
3. Iklan televisi
NANO-NANO NOUGAT versi “Suster ngesot & Satpam”
Analisis:
Iklan ini melanggar
etika periklanan karena isi iklannya dapat menimbulkan “rasa takut dan tahayul”
dengan adanya sesosok makhluk gaib (suster ngesot) yang ngesot di sebuah
ruangan gelap, serta music yang menyeramkan sebagaibacksound. Padahal
masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang religious.
4. Alat
Kontrasepsi Andalan dan Layanan Kesehatan Seksual On Clinic
Analisis:
Iklan tersebut sering ditayangkan di stasiun TV
pada jam-jam tayang siang dan sore hari, padahal pada jam-jam tayang tersebut
masih banyak anak-anak yang nonton televisi, sehingga saya sependapat dengan
KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) yang telah memvonis iklan ini karena
sangat kuat materi dewasanya dan tidak pantas ditaruh di jam siang dan sore
hari. Setiap iklan bebas memilih jam
tayang sesuai keinginannya. Namun bagi iklan yang mengandung unsur dewasa
termasuk iklan rokok harus ditayangkan malam hari waktu anak-anak sudah tidur.
5. Pompa
Air Shimizu
Analisis:
Iklan pompa air sarat
dengan unsur SARA yang melanggar norma kesopanan, karena dalam iklan tersebut
terdapat adegan seorang wanita yang mencari obat kuat, namun dia ditawari pompa
air. Kemudian dengan wajah yang menggoda si wanita tadi disirami air oleh
pasangannya. Dikhawatirkan iklan tersebut akan berdampak kepada para penonton
khususnya anak-anak dan remaja yang akan berpikiran kotor setelah melihat
tayangan ini. Iklan sejenis ini juga terdapat dalam beberapa iklan lain yaitu
iklan “Segar Sari Susu Soda” yang dibintangi oleh Jupe.
6. Iklan
Buavita “100% Juice”
Analisis:
Iklan Buavita ini juga
mempunyai potensi melanggar kode etis periklanan karenadengan menampilkan klaim
“100% Apple Juice” (dan versi-versi lainnya yang sejenis/senada) sehingga akan
cenderung dapat menipu para pemirsa televisi dengan mengklaim 100% yang
kenyataanya sangat relative dan tentu ada campuran airnya.
7. Mie Sedaap Ayam Spesial
versi NTT dan Mie Sedap Bakso
Analisis:
Iklan ini seperti kita
ketahui menerima banyak protes karena ada adegan yang melecehkan seorang guru.
Menurutnya guru adalah seorang pelita hati di kala kegelapan, kenapa harus
dihina oleh ayam yang lewat di kepalanya? Pihak iklan sebenarnya hanya ingin
membuat iklan yang unik tapi justru kebablasan. Dan mie sedap bakso melanggar
etika karena naik meja dan naik diatas tempat tidur sama gerobak-gerobaknya
karena iklan tersebut tanyang siang dan sore hari, dan dilihat oleh seluruh anak-anak.
8. Deodoran AXE versi
Malaikat Jatuh
Analisis:
Iklan ini dapat
menimbulakan ketersinggungan akibat SARA karena dalam iklan tersebut
seolah-olah terdapat sugesti bahwa utusan Tuhan secara harafiah bisa jatuh demi
seorang pria hanya karena aroma deodoran pria tersebut. Sehingga wajar kalau
iklan tersebut yang sudah disebarluaskan ke penjuru dunia, termasuk ditayangkan
di jaringan televisi Afrika Selatan telah menjadi sebuah subyek penyelidikan
Otoritas Standar Periklanan (ASA) Afrika Selatan menyusul keluhan dari seorang
penganut Kristen. Dalam keputusannya ASA mengatakan, penggambaran tentang
malaikat yang kehilangan kesalehannya bisa membuat marah orang-orang Kristen.
Di Indonesia iklan ini yang memakai tagline “Wangi seksinya bikin
bidadari lupa diri”, juga tidak etis dan melanggar norma karena dikhawatirkan
para penonton khususnya anak-anak dan remaja berpikiran kotor setelah melihat
tayangan ini.
9. Sosis
So Nice Versi JMS
Analisis:
Iklan So Nice selalu
meng up to date dengan mengganti model iklannya dengan bintang
atau artis yang sedang tenar waktu itu. Untuk iklan So Nice dengan tagline“JMS,
Juara Makan So Nice”, dan parahnya lagi si atlet berkata, “Ingin jadi juara
seperti kita? Makan So Nice”. Menurut saya iklan ini menggunakan bahasa yang
kurang etis dan dapat memprovokasi masyarakat dan kurang bertanggungjawab,
sebab Jika ada penonton yang makan So Nice banyak lalu tidak menjadi juara
lantas siapa yang akan ber tanggung jawab. Dan saya yakin pihak produsen juga
akan lepas tanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar